Hari Sabat adalah waktu yang dianggap sakral dalam tradisi Yahudi dan juga diakui dalam banyak denominasi Kristen. Pentingnya Hari Sabat berkaitan dengan tema istirahat, penyembahan, dan pengudusan dalam konteks Teologis dan Sosial.
Pentingnya Hari Sabat
- Istirahat: Hari Sabat memberikan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan tubuh serta jiwa dari aktivitas sehari-hari. Dalam konteks sains, istirahat yang cukup dapat berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik.
- Penyembahan Tuhan: Hari Sabat dianggap sebagai hari yang diperuntukkan untuk penyembahan dan pengabdian kepada Allah, memberikan waktu bagi individu untuk merenungkan iman mereka dan memperdalam hubungan dengan Tuhan.
- Perlindungan Terhadap Perbudakan dan Eksploitasi: Di dalam tradisi Yahudi, penekanan pada Hari Sabat juga berarti perlindungan bagi pekerja dan semua aspek kehidupan untuk tidak dieksploitasi atau satu sisi saja. Praktek Sabat juga terjadi pada tahun diamana pada tahun ke-7 pra budak wajib dibebaskan.
- Simbol Perjanjian lama: Dalam konteks teologi, Hari Sabat adalah simbol perjanjian antara Allah dan umat-Nya, yang mengingatkan umat-Nya akan penciptaan dan pembebasan dari perbudakan di Mesir. Ulangan 5:15 (TB): “Dan ingatlah, bahwa engkau adalah budak di tanah Mesir dan bahwa TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau keluar dari sana dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung. Itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau untuk memelihara hari Sabat.”
- Simbol Peringatan akan Kebangkitan Tuhan Yesus: Dalam Perjanjian Baru, Hari Sabat adalah simbol peringatan akan kebangkitan Tuhan Yesus yang telah membebaskan umat manusia dari segala Dosa. Namun Sabat dalam Kristen tidak jatuhpada hari Sabtu tetapi pada hari minggu “Mat 12:10 Tuhan Yesus adalah Tuhan atas Sabat”. Para Rasul selalu mengadakan pertemuan pada hari minggu, ” Kis 20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam”.
- Tuhan Memberkati dan Menguduskan Hari Sabat: Dalam Kitab Kejadian 2:(2-3) “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya”. Kata kudus dalam bahasa Ibrani קָדַשׁ – QADASH yang berarti memisahkan atau menjadikan sesuatu suci. Kata berkat dalam bahasa Ibrani בָּרַךְ – BÂRAKH yang berarti memberikan manfaat, kebaikan, atau keberuntungan.
Analisis
- Konteks Sosial : Hari Sabat menciptakan sebuah ruang waktu di mana individu dapat melepaskan diri dari tuntutan sehari-hari dan menjalin komunitas, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama. Ini adalah aspek penting dalam membangun spiritualitas dan kesehatan mental dalam kepercayaan. Tuhan pencipta memberikan teladan dimana Dia berhenti bekerja pada hari ke-7, Kejadian 2:2-3 (TB): “Ketika Allah pada hari ketujuh selesai dengan pekerjaan-Nya yang telah dibuat-Nya, maka Ia berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya yang telah dibuat-Nya. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya”.
- Perembangan dalam Pemikiran Teologis: Dalam kitab Keluaran 20:8-11 (TB): “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan pekerjaan apa pun pada hari itu”, ayat menyagkut konteks teologis karena merupakan suatu perintah yang mengikat untuk berhenti bekerja dan menguduskan hari Sabat. Pasca Yesus, banyak orang Kristen menginterpretasikan pengudusan hari sabat sebagai kesempatan untuk beribadah dan berkumpul sebagai komunitas iman, menciptakan harapan dan pengharapan baru.
- Relevansi dalam Zaman Modern: Dalam dunia yang makin sibuk, penetapan waktu yang khusus untuk beristirahat dan merenung menjadi semakin penting. Konsep Sabat ikut berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan.
Penerapan Dalam Kehidupan
Hari Sabat memiliki makna yang mendalam baik dalam konteks Alkitabiah maupun dalam kehidupan sehari-hari umat beriman. Ia adalah waktu untuk beristirahat, memperdalam iman, dan berkomunitas. Berhenti bekerja dan Menguduskan Hari Sabat merupakan perintah Tuhan yang harus dilaksanak oleh orang percaya. Pada hari Sabat Tuhan memberikan manfaat, kebaikan dan keuntungan dan Tuhan menjadikan kita kudus. Tuhan Yesus Memberkati.