Banyak orang berfikir bahwa saat sudah menjadi Kristen pasti masuk Surga, Apa benar demikian? Dalam alkitab Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! ” Mengacu ayat ini bahkan orang yang sudah bernubuat, mengadakan banyak mukjizat dan mengusir setan dalam nama Yesus tetapi Tuhan Yesus tidak mengenalnya.

Definisi “sesat” dalam konteks umum mengacu pada pemikiran atau tindakan yang menyimpang dari kebenaran, norma, atau keyakinan yang diterima oleh suatu kelompok atau masyarakat. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang atau sekelompok orang telah mengambil jalur yang keliru dalam berpikir, berkeyakinan, atau bertindak, sehingga menyebabkan kesalahan atau kebingungan.

Berikut beberapa pandangan beberapa teolog tentang ajaran sesat

  1. Hank Hanegraaff mendefinisikan sesat sebagai segala ajaran yang merusak kebenaran Alkitab dan menciptakan kebingungan di antara umat Kristen. Sumber: Dalam karya “Christianity in Crisis”,
  2. John Stott mengemukakan bahwa ajaran sesat adalah ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil dan tidak sesuai dengan ajaran Kristus dan para rasul. Sumber: Dalam bukunya “The Cross of Christ”,

Menurut penulis Ajaran sesat adalah ajaran yang menyimpang dari kebenaran Alkitab yang menimbulkan kebingunan diantara umat dan berakhir kepada penghakiman kekal. Secara sederhana sesat berarti tidak mencapai tujuan (sorga) setelah kematian. Dalam pandangan Kristen, mencapai surga berkaitan erat dengan hubungan pribadi dengan Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Konsep surga dalam Kekristenan melibatkan kebersamaan yang kekal dengan Tuhan setelah kehidupan di dunia. Penting bagi orang percaya untuk memahami rambu-rambu kesesatan untuk mencegah keterlibatan dengan ajaran-ajaran sesat.

A. Keselamatan dalam Prespektif Kristen

Sebelum memahami tentang kesesatan tentu terlebih dahulu kita memahami kekristenan sejati tentang keselamatan. Hal-hal yang menentukan keselamatan dalam Kristen.

1. Iman kepada Yesus Kristus

Pandangan Kristen mengajarkan bahwa iman dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat adalah syarat utama untuk mencapai sorga. Alkitab berbicara, Yesus adalah jalan untuk memperoleh keselamatan. Yohanes 14:6: “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'” Iman yang dimaksud bukan hanya sekedar iman tetapi iman yang menyelamatkan.

Iman yang menyelamatkan adalah iman yang berfokus kepada Tuhan Yesus Sebagai Juruslamat yang menebus dosa dan membenarkan orang yang percaya. Ada banyak iman kepada Tuhan Yesus yang tidak berfokus kepada Keselamatan misalnya iman akan mukzijat, iman akan berkat, iman akan perlindungan dan lain-lain. Berdasarkan otoritas Nama Tuhan Yesus yang berkuasa apa yang diimani akan terjasi sesuai dengan iman Matius 9:29: “Lalu Yesus menjawab mereka: ‘Jadilah kepadamu menurut imanmu.'” Jadi kita harus mendasarkan iman kita kepada Tuhan Yesus sebagai Jurusselamat untuk dapat masuk dalam kehidupan yang kekal.

Iman yang menyelamatkan harus mencakup pikiran perasaan dan kehendak, bukan hanya iman yang diucapkan dengan mulut tanpa muatan yang lain. Roma 10:9-10: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”

2. Pertobatan dan Pengampunan

Iman harus berlandaskan Pertobatan dan Pengampunan, Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang perlu bertobat dari dosa-dosa mereka dan meminta pengampunan untuk dapat diterima dalam komunitas Tuhan. Kisah Para Rasul 2:38: “Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan setiap orang dari kamu harus memberi diri dibaptis dalam nama Yesus Kristus, untuk pengampunan dosanya; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.'” Kisah Para Rasul 3:19: “Sebab itu bertobatlah dan berbaliklah, supaya dosamu dihapuskan.”

3. Mengalami Kelahiran Baru dalam Roh

Untuk dapat masuk dalam kerajaan Sorga seseorang harus mengalami kelahiran baru/dilahirkan dari Roh Kudus. Yohanes 3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Proses dilahirkan dari Roh adalah anugrah Tuhan sebagai aksi dari iman dan pertobatan 2 Korintus 5:17: “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu; sungguh, yang baru sudah datang!” Titus 3:5-7: “Ia menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya, melalui pencucian kelahiran baru dan pembaruan oleh Roh Kudus, yang dicurahkan-Nya kepada kita dengan limpahnya melalui Yesus Kristus, Juruselamat kita, agar kita, setelah dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak memperoleh hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.”

Kelahiran dalam Roh memberikan implikasi positif terhadap orang percaya dimana melalui kelahiran baru terjadi proses pencucian dan pembaharuan secara progresif oleh Roh Kudus, (Titus 3:5-7: “Ia menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya, melalui pencucian kelahiran baru dan pembaruan oleh Roh Kudus, yang dicurahkan-Nya kepada kita dengan limpahnya melalui Yesus Kristus, Juruselamat kita, agar kita, setelah dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak memperoleh hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.”) Saat Kuasa dosa dipatahkan akan mengalir buah kehidupan yang baru yang menjadi sumber kekudusan dan berakhir kepada kehidupan yang kekal bersama Bapa di Surga. ( Roma 6:22 “Tetapi sekarang, sesudah kamu merdeka dari dosa dan menjadi hamba Allah, kamu memperoleh buah yang menjadi sumber kekudusan dan pada akhirnya hidup yang kekal. )

Perbuatan baik adalah buah dari kelahiran baru dalam Roh Kudus. Roh Kudus mendorong orang percaya untk merasa bertanggung jawab terhadap iman dan pertobatannya ( 1 Yohanes 2:6: “Siapa yang mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup juga seperti Kristus telah hidup.”) Tanpa kelahiran baru mustahil orang akan berkenan kepada Bapa dan mustahil orang dapan melakukan perbatan baik yang menyenagkan hari Bapa.

B. Kesesatan dalam Presfektif Kristen

Kesesatan dalam konteks ajaran agama merupakan masalah serius yang dapat mengganggu pemahaman dan praktik keagamaan masyarakat. Salah satu ciri utama kesesatan adalah penyimpangan dari ajaran yang telah ditetapkan, di mana individu atau kelompok tertentu menginterpretasikan teks-teks suci dengan cara yang tidak sesuai dengan makna aslinya.

Mereka juga sering kali menciptakan doktrin baru yang membingungkan, yang seolah-olah berasal dari firman Tuhan, namun sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran yang sah. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai ajaran yang menjanjikan keselamatan atau berkah dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar agama. Dalam banyak kasus, doktrin-doktrin ini disampaikan dengan retorika yang meyakinkan, sehingga menarik banyak pengikut yang mungkin tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama yang benar.

Kata Kunci Keselamatan dalam Kristen adalah Iman kepada Tuhan Yesus Sebagai Juru Selamat, seperti yang telah dijelaskan pada poin A. Diluar itu semuanya adalah filsafat kosong yang tidak membawa kepada keselamatan.

Contoh beberapa filsafat kosong yang menyimpang dari pengajaran kebenaran Firman Tuhan:

  1. Keselamatan tidak didapat melalui penyebutan nama Tuhan dengan benar. keselamatan disini bukan lagi berdasarkan iman tetapi huruf atau kata-kata. Ada pengajaran kalau tidak menyebut nama Tuhan dengan kata asli tidak diselamatkan. (Roma 7:6 Tetapi sekarang kita telah dibebasakan dari hukun Taurat, sebab kita telah mati bagi dia. yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. Kata-kata mematikan dan Roh menghidupkan dan Roh akan hidup dalam orang percaya melalui Iman kepada Tuhan Yesus yang memberikan keselamatan.
  2. Keselamatan tidak didapat melalui perbuatan, amal dan kesalehan. (Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah ) Jelas kata kunci keselamatan adalah Iman perbuatan dan usaha kebaikan apapun tidak membawa kepada keselamatan. Tetapi perbuatan adalah buah dari keselamatan dan kelahiran baru orang beriman dengan pertolongan Roh Kudus.
  3. Keselamatan tidak didapat melalui cara ibadah tertentu. (Fil 3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah). Ibadah yang benar adalah ibadah dalam Roh bukan kepada hal hal yang lahiriah (pakaian, liturgis, dan syarat lahiriah lainnya) apalagi syarat-syarat lahiriah dalam ibadah diklaim sebagai jaminan keselamatan.
  4. Keselamatan tidak didapat dari iman yang salah. Banyak yang percaya kepada Tuhan Yesus karena Mukzizat, berkat, pertolongan dll tetapi dalam hal keselamatan tidak dipercayakan kepada Tuhan Yesus tetapi kepada kesalehan, perbuatan baik pelayanan kepada Tuhan dan lain-lain.

Waspadalah terhadap segala pengajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan yang berakhir kepada peghukuman kekal. Tuhan Yesus Memberkati.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments